Kelebihan dan Kekurangan Open Source dan Close Source

Kelebihan dan Kekurangan Open Source dan Close Source

Kelebihan dan Kekurangan Open Source dan Close Source


Close Source (Kode Sumber tertutup)

Merupakan perangkat lunak (software) yang di publikasikan tanpa menyertakan kode sumbernya (kode sumbernya tidak diberikan). 

Secara umum software yang bersifat close source memiliki lisensi atau hak cipta untuk melindungi software tersebut dari penggunaan ilegal dan dapat merugikan pembuat software tersebut, misalnya pembajakan. modifikasi dan juga penggunaan/ peredaran tanpa ijin pembuatnya.

Kelebihan/ Keuntungan Close Source

  • Suport dan dukungan langsung dari pemilik/ pengembang software
  • Biasanya lebih mudah digunakan/ di operasikan
  • Dalam beberapa hal lebih stabil dan terjamin keamananya
  • Legalitas jelas
  • Dll

Kekurangan/ Kerugian Close Source

  • Harga lisensi terbilang mahal
  • Tidak bisa/ sulit melakukan Pengembangan
  • Celah yang terbuka/ rawan penyusup
  • Jika ada Bug tidak bisa di perbaiki sendiri
  • dll


Contoh Sistem Operasi yang bersifat Close Source (kode sumber) tertutup adalah Microsoft Windows (Windows 98, Windows 2000, Windows XP, Windows 7, Windows 8, Windows 10, Windows 2000 Server, Windows 2003 Server, Windows 2008 Server, dll).

Contoh Aplikasi Perkantoran yang bersifat Close Source adalah produk Ms. Office dari microsoft (Ms. Word, Ms. Excel, Ms. PowerPoint, Ms. Acess, dll)
Aplikasi Grafis: Adhobe Photoshop, CorelDraw, dll)
Web Browser: Internet Explorer
Bahasa Pemograman: Visual basic, Pascal, ASP.Net, dll

Baca juga: Penjelasan Singkat Sistem Operasi Jaringan

Open Source (Kode Sumbernya terbuka)

Merupakan perangkat lunak (Software) yang di publikasikan dengan menyertakan kode sumbernya (kode sumbernya diberikan/ disertakan). 

Software yang bersifat open source ini memiliki kode sumber yang terbuka sehingga pengguna software dapat memodifikasi dan mengembangkan software tersebut.

Kelebihan/ Keuntungan Open Source

  • Pengguna dapat memodifikasi, mengembangkan, mendistribusikanya secara “bebas”.
  • Biasanya dapat diperoleh secara Gratis
  • Suport dan dukungan dari banyak komunitas dan bersifat umum
  • Tidak ada Lisensi (Hak Cipta), biasanya menggunakan Lisensi Umum (GPL) sehingga “bebas” untuk di distribusikan
  • Dll

Kekurangan/ Kerugian Open Source

  • Tidak ada suport dan dukungan langsung dari pemilik/ pengembang software
  • Biasanya lebih sulit digunakan/ di operasikan
  • Dalam beberapa hal tidak stabil dan keamananya tidak terjamin
  • Tidak ada Lisensi (Hak Cipta)
  • dll


Perangkat Lunak (Software) Open Source tidak selalu disediakan secara gratis, untuk mendapatkan Software ini ada biaya yang harus dikeluarkan (dibeli), contohnya adalah RedHat Linux. Dengan kata lain bahwa Open Source tidak berarti selalu GRATIS. 

Open Source merupakan General Public Lisensi (GPL), tujuan open source adalah untuk menghilangkan ketergantungan terhadap vendor tertentu. 

Baca: Packet (Package) Aplikasi Server Linux dan Cara Installasinya

Selain itu tujuan open source adalah agar software/aplikasi yang telah dibuat oleh pemiliknya (pembuatnya) dapat dikembangkan oleh pengguna dengan memperbaiki bug (kesalahan program) agar software/ aplikasi tersebut menjadi lebih sempurna dimasa mendatang. 

Contoh:

  • Sistem Operasi yang bersifat Open Source adalah Linux (FreeBSD, RedHat, Debian, Ubuntu, Kubuntu, Edubuntu, Mint, Slackware, Sun Solaris, Fedora, dll).
  • Aplikasi Perkantoran (Office): OpenOffice
  • Aplikasi Grafis dan Audio: GIMP, Audacity, Blender, Mplayer, dll
  • Web Browser : Mozilla Firefox
  • Bahasa Pemograman: PHP, Pyton, Java, dll
  • Pengembang Web: Web Server (Apache), Database Server (MySql), protokol FTP (FileZilla), dll

Demikian Kelebihan dan Kekurangan dari Open Source dan Close Source, untuk penggunaanya anda bisa memilih sesuai dengan kebutuhan.

Semoga bermanfaat...
BLOG'E WASITO
BLOG'E WASITO Hanya seorang "Pembelajar"

No comments for "Kelebihan dan Kekurangan Open Source dan Close Source"