Materi Ke-#1 ASJ (Kelas XII Semester 1) DHCP Server Linux Debian 8.5
Dalam praktik membuat DHCP Server ini kita menggunakan Linux Debian 8.5 dan tidak menutup kemungkinan bisa juga digunakan untuk Linux versi lainya.
Server DHCP adalah suatu server yang berfungsi untuk memberikan layanan IP secara otomatis kepada client-nya sehingga kita tidak perlu setting IP satu persatu di client.
Kelebihan menggunakan Server DHCP
Kelebihan menggunakan Server DHCP adalah tidak perlu mensetting IP secara manual satu persatu di client sehingga meminimalisir terjadinya konflik IP (IP bentrok).
Mempermudah pengelolaan jaringan jika jumlah client cukup banyak karena pengelolaan IP Address cukup dilakukan di server
Kelemahan (Kekurangan) Server DHCP
Kekurangan menggunakan Server DHCP adalah jika terjadi gangguan dengan server maka semua client akan mengalami gangguan karena otomatis IP Address pada client akan hilang dan menyebabkan client tidak bisa terhubung dengan server maupun dengan client lainya (gangguan jaringan antar host)
Perlu pengelolaan server DHCP (Administrator) jaringan yang memiliki keahlian dalam mengelola server dengan baik sehingga kelangsungan kinerja jaringan akan selalu terjaga.
LEMBAR PRAKTIK
Dalam praktik ini diasumsikan bahwa kalian telah menginstall Linux Debian 8.5 menggunakan virtual mesin (Virtual Box) dengan ketentuan sebagai berikut:
IP Server : 11.10.x.17/29
IP Range : 11.10.x.18 s/d 11.10.x.20
Sedangkan X adalah Nomor Absen, kita asumsikan nomor absen kalian adalah 10, maka langkah-langkahnya adalah:
Langkah ke – 1
Berikan IP Address pada Ethernet Server Linux kalian dengan cara sebagai berikut
(Yang perlu diperhatikan/disesuaikan adalah tulisan yang berwarna MERAH)
Konfigurasi Interface pada eth0
root@server:# nano /etc/network/interfaces
# This file describes the network interfaces available on your system
# and how to activate them. For more information, see interfaces(5).
# The loopback network interface
auto lo
iface lo inet loopback
# The primary network interface
allow-hotplug eth0
iface eth0 inet static
address 11.10.10.17
netmask 255.255.255.248
network 11.10.10.16
Simpan dengan cara tekan CTRL + O lalu enter
Keluar dari editor dengan cara tekan CTRL + X
Aktifkan eth0 dengan cara:
root@server:#ifup eth0
Cek IP dan pastikan IP sudah terpasang dengan baik dengan cara
root@server:# ifconfig
Langkah ke 2
Install DHCP Server dengan cara:
root@server:# apt-get install isc-dhcp-server
Kemudian konfigurasi file dhcpd.conf sebagai berikut:
root@server:#nano /etc/dhcp/dhcpd.conf
Hilangkan tanda # dan edit
subnet 11.10.10.16 netmask 255.255.255.248 {
range 11.10.10.18 11.10.10.20;
option domain-name-servers 11.10.10.17;
option domain-name “sukadana.net”;
option routers 11.10.10.17;
option broadcast-address 11.10.10.23;
default-lease-time 600;
max-lease-time 7200;
}
Tekan ctrl+o kemudian enter untuk menyimpan konfigurasi
Tekan ctrl+x untuk keluar dari konfigurasi
Kemudian restart dhcp server dengan perintah:
root@server:# /etc/init.d/is-dhcp-server restart
Setting IP Otomatis pada client windows
1. Klik kanan dipojok kanan bawah (icon computer) “open network and sharing center” kemudian pilih “change adapter setting”
Klik kanan pada “VirtualBox Host Only Network” dan pilih “Properties”
Klik Internet Protocol Version4 (TCP/IP v4) dan klik Properties
Klik “Obtain an IP Address Automatically” dan kemudian Klik OK
2. Cek apakah client sudah mendapatkan IP Address atau belum dengan perintah Buka DOS Promt melalui CMD
Ketikan ipconfig
Sehingga client mendapatkan IP dari server
3. Ping ke IP Server dengan perintah
ping 10.11.10.17 sampai mendapat jawaban replay from …….
Sampai disini kita sudah berhasil membuat Server DHCP menggunakan Linux Debian 8.7.
#Bersambung#
Materi selanjutnya adalah materi ke-#2 yaitu Server DNS (DNS Server)
No comments for "Materi Ke-#1 ASJ (Kelas XII Semester 1) DHCP Server Linux Debian 8.5"
Post a Comment