Tugas Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 -1.2.a.6
Tugas Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2.a.6 ini merupakan dokumentasi saya dalam mengikuti Program Guru Penggerak (PGP) angkatan 6. Tidak ada motif lain dalam mempublish tugas mandiri ini, karena ini hanya sebagai dokumentasi yang kemudian dijadiikan sebagai portofolio.
Tulisan tugas Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2.a.6 ini telah saya dikirim melalui LMS dalam bentuk dokumen berformat file PDF.
Berikut ini Tugas Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2.a.6:
Nilai Guru Penggerak : Berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif.
Menjadi guru penggerak adalah satu kebanggaan tersendiri bagi saya. Ada perubahan yang sangat mendasar yang bisa saya rasakan, seperti kesadaran diri yang lebih akan pentingnya tugas dan tanggungjawab sebagai sorang guru, menyadari tentang konsep dan prinsip pembelajaran yang dipelajari dari Ki Hadjar Dewantara yang pada akhirnya berdampak pada pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang berpihak pada murid, pembelajaran yang lebih berorientasi pada sikap menuntun kodrat anak, pembelajaran yang berbasis pada potensi anak. pembelajaran yang mengedepankan anak sebagai subyek pembelajaran.
Sudah 2 tahun berjalan menjadi guru penggerak, mendampingi siswa dalam berbagai aktifitasnya di mata pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan serta berbagai aktifitas lainnya di sekolah. Dalam proses pembelajaran di kelas maupun di ruang praktik Jaringan Komputer saya membangun kesepakatan bersama dengan para siswa. Kesepakatan ini dibangun atas asas demokrasi “dari kita, oleh kita dan untuk kita”. Mulai dari aturan mengikuti pembelajaran, aturan tentang kebersihan Kelas maupun Ruang Praktik serta lingkungan sekitarnya, dan juga sangsi yang disepakati Bersama jika terjadi pelanggaran.
Ada kebiasaan prilaku yang menarik perhatian, dimana sebelum memulai pembelajaran salah satu dari mereka memberi aba-aba kepada semua siswa, dan ini dilakukan secara bergilir:
Setelah berjalan beberapa kali dan menjadi kebiasaan ternyata kondisi tersebut menjadi kebiasaan baik. Baik untuk dirinya sendiri (tertib, disiplin, rapi) dan lingkungan (terlihat sangat bersih dan rapi).
Menjadi guru penggerak memiliki motivasi tersendiri untuk meningkatkan atau mengembangkan potensi diri, terrus menggali informasi-informasi dan senantiasa berbagi dan berkolaborasi dengan teman sejawat. Dalam mengajar di kelas saya menganggap siswa adalah teman diskusi, sebab ada beberapa hal yang terkadang siswa saya lebih dulu mendapat informasi dari berbagai sumber seperti internet. Saya lebih sering mengajak diskusi terkait dengan materi Praktik maupun teori agar pembelajaran di kelas dan di ruang praktik tidak membosankan.
Di era digitalisasi sekarang ini siswa merasa sangat ketergantungan dengan hand phone, sering siswa tidak fokus ke materi karena bermain HP saat pembelajaran berlangsung. Saya mulai berfikir untuk menemukan ide agar realita tersebut menjadi suatu kebiasaan baik.
Saya berkolaborasi dengan teman sejawat sesama mata pelajaran, apa yang bisa kita lakukan untuk mengalihkan perhatian mereka dari bermain game, menonton youtube dan lainnya ke arah kebiasaan baik agar lebih berprestasi di sekolah khususnya mata pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan. Akhirnya kita temukan konsep yang sampai saat ini masih efektif dan efisien untuk dilakukan.
Dalam pembelajaran kami memberikan projek sesuai dengan mata pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan. Siswa dibentuk beberapa kelompok, masing- masing kelompok memilih projek yang sesuai dengan tema materi pelajaranya, kemudian kami (guru) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari sumber materi (literature) yang relevan dengan projek yang akan dikerjakan. Siswa dapat berselancar melalui google maupun youtube serta kajian pustaka di perpustakaan.
Pada posisi ini siswa terlibat aktif untuk saling berkolaborasi, menentukan peran masing-masing, berfikir kritis serta berinovasi dalam menyelesaikan projek sesuai Jobsheet yang sudah dimiliki.
Di tahap akhir sampailah pada sesi presentasi, dimana masing-masing kelompok memaparkan hasil projeknya menggunakan media LCD proyektor. Etika berkomunikasi, sistematis, terstruktur menjadi penilaian tersendiri. Semua senang, semua antusias, dan sangat mengesankan.
Hal ini disambut baik juga oleh guru bahasa Indonesia, terkait dengan bagaimana etika berkomunikasi, bagaimana mengkomunikasikan dengan baik, bagaimana berkomunikasi membangun diskusi antar anggota kelompok dan antar kelompok. Selain itu, guru Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) juga menyambut baik karena produk yang dihasilkan bisa dikembangkan ke arah bisnis untuk mengisi Bisnis Center sekolah.
Saya kira ini baru sebagian kecil yang dapat dilakukan, masih banyak kreasi dan inovasi yang dapat ditampilkan. Membentuk karakter yang baik bagi siswa, memunculkan nilai-nilai baik bagi guru penggerak (Berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif).
Salam guru hebat. Tergerak dan Bergerak
Tulisan tugas Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2.a.6 ini telah saya dikirim melalui LMS dalam bentuk dokumen berformat file PDF.
Berikut ini Tugas Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2.a.6:
TUGAS
1.2.a.6. Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 Oleh : WASITONilai Guru Penggerak : Berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif.
Menjadi guru penggerak adalah satu kebanggaan tersendiri bagi saya. Ada perubahan yang sangat mendasar yang bisa saya rasakan, seperti kesadaran diri yang lebih akan pentingnya tugas dan tanggungjawab sebagai sorang guru, menyadari tentang konsep dan prinsip pembelajaran yang dipelajari dari Ki Hadjar Dewantara yang pada akhirnya berdampak pada pembelajaran di kelas. Pembelajaran yang berpihak pada murid, pembelajaran yang lebih berorientasi pada sikap menuntun kodrat anak, pembelajaran yang berbasis pada potensi anak. pembelajaran yang mengedepankan anak sebagai subyek pembelajaran.
Sudah 2 tahun berjalan menjadi guru penggerak, mendampingi siswa dalam berbagai aktifitasnya di mata pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan serta berbagai aktifitas lainnya di sekolah. Dalam proses pembelajaran di kelas maupun di ruang praktik Jaringan Komputer saya membangun kesepakatan bersama dengan para siswa. Kesepakatan ini dibangun atas asas demokrasi “dari kita, oleh kita dan untuk kita”. Mulai dari aturan mengikuti pembelajaran, aturan tentang kebersihan Kelas maupun Ruang Praktik serta lingkungan sekitarnya, dan juga sangsi yang disepakati Bersama jika terjadi pelanggaran.
Ada kebiasaan prilaku yang menarik perhatian, dimana sebelum memulai pembelajaran salah satu dari mereka memberi aba-aba kepada semua siswa, dan ini dilakukan secara bergilir:
Salah satu siswa : “Seluruhnya duduk ditempat grak”Seluruh siswaSeluruh siswa : Serentak seluruh siswa duduk dengan tertib di kursinya masing-masingSalah satu siswa : “Beri salam pa da Bapak/ Ibu Guru”Seluruh siswa : Assalamu’alaikum Wr.WbGuruGuru : Wa’alaikumsalam Wr.Wb
Setelah berjalan beberapa kali dan menjadi kebiasaan ternyata kondisi tersebut menjadi kebiasaan baik. Baik untuk dirinya sendiri (tertib, disiplin, rapi) dan lingkungan (terlihat sangat bersih dan rapi).
Menjadi guru penggerak memiliki motivasi tersendiri untuk meningkatkan atau mengembangkan potensi diri, terrus menggali informasi-informasi dan senantiasa berbagi dan berkolaborasi dengan teman sejawat. Dalam mengajar di kelas saya menganggap siswa adalah teman diskusi, sebab ada beberapa hal yang terkadang siswa saya lebih dulu mendapat informasi dari berbagai sumber seperti internet. Saya lebih sering mengajak diskusi terkait dengan materi Praktik maupun teori agar pembelajaran di kelas dan di ruang praktik tidak membosankan.
Di era digitalisasi sekarang ini siswa merasa sangat ketergantungan dengan hand phone, sering siswa tidak fokus ke materi karena bermain HP saat pembelajaran berlangsung. Saya mulai berfikir untuk menemukan ide agar realita tersebut menjadi suatu kebiasaan baik.
Saya berkolaborasi dengan teman sejawat sesama mata pelajaran, apa yang bisa kita lakukan untuk mengalihkan perhatian mereka dari bermain game, menonton youtube dan lainnya ke arah kebiasaan baik agar lebih berprestasi di sekolah khususnya mata pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan. Akhirnya kita temukan konsep yang sampai saat ini masih efektif dan efisien untuk dilakukan.
Dalam pembelajaran kami memberikan projek sesuai dengan mata pelajaran Teknik Komputer dan Jaringan. Siswa dibentuk beberapa kelompok, masing- masing kelompok memilih projek yang sesuai dengan tema materi pelajaranya, kemudian kami (guru) memberikan kesempatan kepada siswa untuk mencari sumber materi (literature) yang relevan dengan projek yang akan dikerjakan. Siswa dapat berselancar melalui google maupun youtube serta kajian pustaka di perpustakaan.
Pada posisi ini siswa terlibat aktif untuk saling berkolaborasi, menentukan peran masing-masing, berfikir kritis serta berinovasi dalam menyelesaikan projek sesuai Jobsheet yang sudah dimiliki.
Di tahap akhir sampailah pada sesi presentasi, dimana masing-masing kelompok memaparkan hasil projeknya menggunakan media LCD proyektor. Etika berkomunikasi, sistematis, terstruktur menjadi penilaian tersendiri. Semua senang, semua antusias, dan sangat mengesankan.
Hal ini disambut baik juga oleh guru bahasa Indonesia, terkait dengan bagaimana etika berkomunikasi, bagaimana mengkomunikasikan dengan baik, bagaimana berkomunikasi membangun diskusi antar anggota kelompok dan antar kelompok. Selain itu, guru Produk Kreatif dan Kewirausahaan (PKK) juga menyambut baik karena produk yang dihasilkan bisa dikembangkan ke arah bisnis untuk mengisi Bisnis Center sekolah.
Saya kira ini baru sebagian kecil yang dapat dilakukan, masih banyak kreasi dan inovasi yang dapat ditampilkan. Membentuk karakter yang baik bagi siswa, memunculkan nilai-nilai baik bagi guru penggerak (Berpihak pada murid, mandiri, reflektif, kolaboratif, inovatif).
Salam guru hebat. Tergerak dan Bergerak
No comments for "Tugas Demonstrasi Konstektual - Modul 1.2 -1.2.a.6"
Post a Comment