Implementasi Subnetting IP Address pada jaringan LAN menggunakan Cisco Packet Tracer
Dalam tulisan sebelumnya yang berjudul “Desain dan implementasi jaringan LAN menggunakan packet tracer” telah dijelaskan bahwa, CISCO Packet Tracer merupakan simulator
jaringan komputer yang menggunakan perangkat CISCO yang dikeluarkan oleh Cisco System
dan dapat di install di laptop maupun PC secara free.
Cisco Packet Tracer digunakan untuk mendesain berbagai
jaringan, dari jaringan skala kecil LAN sampai jaringan skala global
(Internet). Pada kesempatan kali ini akan kita coba mengimplementasikan desain
jaringan LAN menggunakan Cisco Packet tracer dengan teknik Subnetting IP
Addrees.
Apa itu Subnetting?. Anda bisa membaca materi Cara mudah memahami IP Address dan Subnetting. Dalam
tulisan kali ini hanya akan membahas implementasi Subnetting IP Address pada
jaringan LAN menggunakan Cisco Packet Tracer.
Ada beberapa keuntungan menggunakan Subneting dalam sebuah
jaringan komputer, diantaraya adalah:
- Mempermudah pengelolaan
- Untuk optimalisasi dan efisiensi kerja jaringan, karena jalur lalu lintas tidak terpusat disatu network besar, tetapi terbagi ke beberapa ruas-ruas (sub network).
Teknik subnetting biasanya menggunakan Konsep CIDR
(Classless Inter-Domain Routing) yang diperkenalkan pertama kali tahun 1992
oleh IEFT. Konsep ini menggunakan simbol ( / ) slash, seperti /25 sampai /30 untuk kelas C. Ketika
IP Address di subnetting maka subnet masknya akan berubah seperti contoh
berikut:
Penulisan IP Address 192.168.1.1/29 akan memiliki subnet
mask 255.255.255.248, Lo kok bisa?
Ya, karena /29 diambil dari penghitungan bahwa 29 bit subnet
mask diselubung dengan binari 1. Atau dengan kata lain, subnet masknya adalah:
11111111.11111111.11111111.11111000
(255.255.255.248). untuk lebih
detilnya silahkan baca Cara mudah memahami IP Addressdan Subnetting.
Dengan demikian, Address 192.168.1.1/29 hanya bisa digunakan
dalam jaringan yang memiliki IP Address dari 192.168.1.1 – 192.168.1.6 dengan
kata lain bahwa jaringan ini hanya memiliki 6 host saja. Jika ada host yang memiliki IP Address
192.168.1.10/29 maka tidak akan terhubung dengan host yang memiliki IP Address
dari 192.168.1.1 – 192.168.1.6 karena memiliki alamat network yang berbeda.
Dari gambar diatas bisa dijelaskan bahwa Komputer A
(192.168.1.1/29) dan Komputer B (192.168.1.6/29) memiliki subnet mask
255.255.255.248, dan berada pada network yang sama yaitu 192.168.1.0 maka
Komputer A dan Komputer B bisa terhubung (connect).
Sedangkan Komputer X dan Komputer Y tidak terhubung
(connect) karena walaupun Komputer X (192.168.1.5/29) dan Komputer Y
(192.168.1.9/29) memiliki Subnet mask yang sama yaitu 255.255.255.248 tetapi
Komputer X memilik alamat network
192.168.1.0 sedangkan Komputer Y
memiliki alamat network 192.168.1.8 sehingga komputer X dan Komputer Y tidak
dapat terhubung (connect)
Jika jaringan LAN diatas di implementasikan menggunakan
Cisco Packet Tracer maka dapat dihasilkan seperti gambar berikut:
Hasil ping dari Komputer A ke komputer B, atau sebaliknya
Hasil Ping dari Komputer X ke Komputer Y, atau sebaliknya
Demikian, materi implementasi Subnetting IP Address pada
jaringan LAN menggunakan Packet Tracer, untuk penjelasan gambar koneksi
Komputer X ke Komputer Y dapat dibaca pada materi selanjutnya yaitu Implementasi teknik Routing menggunakan Cisco Packet Tracer
----------------------- SEMOGA
BERMANFAAT ---------------------------------
No comments for "Implementasi Subnetting IP Address pada jaringan LAN menggunakan Cisco Packet Tracer"
Post a Comment