Pengenalan DNS Server dan cara konfigurasinya di Linux Debian 8.0
Domain Name System (DNS) Server
Sistem penamaan host dalam internet ada dua jenis, yaitu URL
(uniform resource locator) dan IP
address. Biasanya pengguna internet mengakses alamat sebuah website menggunakan
URL seperti berikut ini : www.google.com, www.yahoo.com, www.facebook.com dan
sebagainya. Secara umum IP address jarang dipakai, sebab kebanyakan pengguna
internet memang susah untuk menghafalkan angka-angka.
Penomoran berbasis IP ini merupakan nomor unik yang hanya
dimiliki oleh satu komputer yang terkoneksi di internet. Satu nomor hanya
digunakan untuk satu perangkat, tetapi sebuah perangkat bisa saja memiliki
banyak nomor IP. Baca: Pengenalan IP Address untuk pemula dan Implementasi IP Address dan Subnetting pada jaringan LAN
Hubungan dari URL dan IP address ini dipetakan dengan sebuah
sistem yang disebut DNS (Domain Name Service). Komputer yang berperan sebagai
DNS akan meneruskan permintaan kita berupa alamat URL menjadi nomor IP yang
dipetakan ke URL tersebut. DNS memungkinkan para pengguna jaringan komputer
menggunakan nama seperti www.namaweb.com sebagai pengganti untuk mengganti IP
address 192.168.1.1.
Fully Qualified Domain
Name (FQDN) merupakan proses suatu host dalam sebuah jaringan terhubung ke
jaringan lain, sedangkan DNS digunakan untuk mengetahui IP Address dari host
tersebut.
DNS diimplementasikan menggunakan sebuah server pusat yang
mempunyai hak atas beberapa domain dan akan diarahkan ke DNS lain jika koneksi
dilakukan ke domain yang di luar tanggung jawabnya.
Dalam pemberian nama, DNS menggunakan arsitektur hirarki.
Tingkat pertama (TLD) adalah nama domain yang oleh lembaga Internet Assigned Number Authority (IANA) dikategorikan sebagai
berikut :
- .com (comercial) untuk dipakai perusahaan-perusahaan
- .edu (education) untuk dipakai perguruan tinggi
- .gov (govermen) untuk dipakai badan-badan pemerintah
- .mil (militer) untuk dipakai badan-badan militer
- .org (organisation) untuk dipakai badan-badan yang tidak
termasuk kategori di atas.
Untuk membedakan pemakaian nama suatu negara dengan negara
lain, penggunaan DNS digunakan tanda khusus misalnya .id untuk Indonesia, .my
untuk malaysia, .au untuk Australia dan lain-lain.
Tingkat berikutnya adalah sub-domain, suatu domain dapat
diterapkan ke berbagai sub-domain yang berupa bagian dari domain tersebut.
Misalnya perusahaan “nama website” mempunyai domain
namaweb.com, dapat mempunyai berbagai sub-domain seperti sales.namaweb.com,
info.namaweb.com.
Jenis Name Server
Untuk Name Server terdapat empat jenis/type konfigurasi yang
banyak digunakan, antara lain :
master ; type ini digunakan untuk menyimpan record-record authoritative dan zona original untuk name space tertentu, dan akan menjawab
pertanyaan dari name server lain yang mencari jawaban space tersebut.
slave ; type ini digunakan untuk menjawab permintaan dari name
server lain. Server slave merupakan backup dari server master. Server ini
mendapatkan informasi name space dari name server master, kemudian Server
master akan mengirimkan perubahan tersebut ke slavenya setiap periode tertentu.
caching-only ; walaupun tidak mengelola zona, tetapi caching-only digunakan untuk menawarkan layanan
resolusi nama ke IP. Jawaban atas semua resolusi di-cache dalam memori selama periode tertentu, akan ditentukan oleh
record zona yang diterima.
forwarding ; digunakan untuk memforward permintaan ke suatu
name server untuk resolusi nama. Jika name server yang diminta tidak ditemukan,
maka resolusi gagal.
Name server dapat berupa satu atau lebih jenis-jenis di
atas. Sebagai contoh, name server dapat berupa master untuk beberapa zona sedangkan slave untuk zona lainnya.
Konfigurasi DNS Server pada Linux Debian 8
Untuk
membuat DNS Server menggunakan Debian ada paket/ aplikasi yang harus di
install, salah satunya adalah BIND, dalam hal ini yg akan digunakan adalah
BIND9.
Untuk memahami jenis paket aplikasi server silahkan baca Paket aplikasi server linux dan cara installasinya
Sebagai contoh,
kita akan mengkonfigurasikan Server DNS menggunakan Linux Debian 8 dengan
ketentuan sebagai berikut:
Nama Domain : sekolah.sch.id
Virtual host/domain : tkj.sekolah.sch.id
IP Address : 172.16.10.1/29
Maka
penyelesaianya adalah sebagai berikut:
1. Berikan IP Address pada Network
Interface Card dengan cara sebagai berikut:
# nano /etc/network/interfaces
auto
eth0
iface
eth0 inet static
address
172.16.10.1
netmask
255.255.255.248
network
172.16.10.0
Simpan hasil konfigurasi IP dan
Keluar dari Text Editor dengan cara menekan tombol CTRL+O kemudian tekan enter.
Restart service Network Interface
Card dengan cara:
# service networking restart
2. Ubah resolv dengan cara:
# nano /etc/resolv.conf
nameserver
172.16.10.1
nameserver
8.8.8.8 (DNS Internet, apabila server akan dikoneksikan
ke internet)
nameserver
sekolah.sch.id
Simpan hasil konfigurasi, dan Keluar
dari Text Editor dengan cara menekan tombol CTRL+O kemudian tekan enter.
3. Install Packet Aplikasi BIND9 dengan
cara:
# apt-get install bind9
Kemudian
Konfigurasikan file “named.conf.default-zones” yang ada pada direktory /etc/bind
dengan perintah sbb:
#cd
/etc/bind
#nano
/etc/bind/named.conf.default-zones
Edit/tambahkan
script berikut pada bagian paling bawah
zone ”sekolah.sch.id”{
type
master;
file
“/etc/bind/sekolah.db”;
};
zone “10.16.172.in-addr.arpa”{
type
master;
file”/etc/bind/172.16.10.db”;
};
};
Simpan
konfigurasi tersebut dengan menekan tombol CTRL + O dan tekan ENTER
Kemudian
copykan file “db.local” ke file
“sekolah.db” yang ada di direktory “/etc/bind” dengan cara sbb:
#cp
/etc/bind/db.local /etc/bind/sekolah.db
Edit file
“sekolah.db menjadi seperti dibawah ini.
#nano
/etc/bind/sekolah.db
$ TTL 604800
@ IN SOA dns.sekolah.sch.id. root.localhost. (
2 ;serial
604800 ;refresh
64800 ;retry
2419200 ;expire
604800) ;negative cache TTI
@ IN NS sekolah.sch.id.
@ IN A 172.16.10.1
dns IN A 172.16.10.1
www IN CNAME dns
tkj IN CNAME dns
Simpan
konfigurasi tersebut dengan menekan tombol CTRL + O dan tekan ENTER
Kemudian
copykan file “sekolah.db” ke file
“172.16.10.db” yang ada di direktory “/etc/bind” dengan cara sbb:
#cp
/etc/bind/sekolah.db /etc/bind/172.16.10.db
Edit file
“172.16.10.db” menjadi seperti berikut:
#nano
/etc/bind/172.16.10.db
$ TTL 604800
@ IN SOA dns.sekolah.sch.id. root.localhost. (
2 ;serial
604800 ;refresh
64800 ;retry
2419200 ;expire
604800) ;negative cache TTI
@ IN NS sekolah.sch.id.
@ IN A 172.16.10.1
1 IN PTR sekolah.sch.id.
Simpan
konfigurasi tersebut dengan menekan tombol CTRL + O dan tekan ENTER
Restart
BIND9 dengan perintah sbb:
# /etc/init.d/bind9 restart
Cek hasil
konfigurasi dengan perintah
#nslookup
www.sekolah.sch.id
#nslookup
sekolah.sch.id
#nslookup
172.16.10.1
#nslookup
tkj.sekolah.sch.id
Konfigurasi IP LAN (client)
1.
Konfigurasi IP LAN (client)
2.
Uji Koneksi dengan cara melakukan ping dari
client
-
Ping 172.16.10.1 (ip address DNS Server)
-
Ping sekolah.sch.id (Nama Domain)
-
Ping www.sekolah.sch.id
-
Ping tkj.sekolah.sch.id
Jika jawabanya replay semua
maka koneksi dari LAN ke DNS sudah terhubung dengan baik dan konfigurasi
DNSnya berjalan dengan baik
Jika jawabanya request time out maka cek kembali IP Address
maupun kabel yang terpasang pada jaringan tersebut.
No comments for "Pengenalan DNS Server dan cara konfigurasinya di Linux Debian 8.0"
Post a Comment